Wednesday, June 25, 2014

Alhamdulillah, kembali menulis!

Di suatu malam, di kamar kos yang sepi, duduklah seorang gadis yang kebingungan harus melakukan apa pada malam itu. Akhirnya, dia memutuskan untuk menulis sesuatu di blog bututnya. Tanpa tahu harus menulis apa, si gadis pun memutuskan untuk menulis "Alhamdulillah" sebagai judul tulisan malam itu. Kenapa alhamdulillah? Karena dalam situasi apapun, sebagai hamba yang beriman dan bertakwa pada Pencipta-Nya, diwajibkan untuk selalu bersyukur. Yah, dan malam ini, gadis itu merasa wajib bersyukur, tentu saja karena masih diijinkan untuk hidup, dalam keadaan sehat walafiat, masih diberi kesempatan untuk meningkatkan ibadah pada Sang Khalik, daaaaaan sudah menyelesaikan semua ujian utama semester ini!!! *meskipunpenuhkeraguandanketidakpastian* *Yeah!

Sudah lama pingin nulis, sudah berkali-kali berjanji pada diri sendiri untuk sering-sering nulis, dan untuk kesekian kalinya janji itu hanyalah bualan belaka. Selalu, dan selalu, menyalahkan kesibukan , dan kewajiban belajar untuk menunda nulis. Padahal, sebenarnya hambatan itu diri kita sendiri, ya kan?

Kenapa kok suka menulis? Entahlah, mungkin karena dari kecil sudah diperkenalkan dengan tulisan-tulisan yang awalnya hanya berupa cerpen bergambar untuk anak SD, kemudian berlanjut ke majalah Bobo, tabloid, surat kabar, dan kemudian akhirnya buku yang semakin lama semakin tebal jumlah halaman dan kualitasnya. Dari awal kenal itulah, lambat laun akhirnya jatuh cinta dengan tulisan, dan akhirnya menjadi tergila-gila dengan membaca. Yang paling banyak berperan mengajarkan untuk mencintai membaca mungkin Papa, karena Papa sendiri juga sudah menjadikan membaca bagian dari hidupnya, sudah seperti bernapas. Jadi ingat, dulu waktu kecil sering banget diajak ke toko buku, dibelikan majalah, dan rebutan surat kabar. Dari membaca itulah, berasa terhipnotis ke dalam tulisan yang kita baca. Penulis yang jempolan pasti bisa dengan mudah membuat pembacanya terhisap ke dalam imajinasi si penulis. Membuat kita serasa ikut menjadi karakter dan merasakan kejadian di dalam tulisan yang kita baca. Dari situlah muncul kekaguman terhadap kekuatan si penulis untuk seakan-akan menciptakan dunia 'lain' dan 'menyihir' sekian banyak orang menjadi kecanduan akan suatu khayalan. Akhirnya, penulis-penulis hebat itu menjadi inspirasi bagi si gadis bingung tadi untuk juga ikut menulis. Karena dia ingin bisa orang lain merasakan apa yang dia rasakan, terhipnotis dan terjerumus ke dalam tulisan-tulisan yang mampu mengubah diri menjadi lebih baik.

Alasan lain mungkin karena sejatinya ada beberapa orang yang ditakdirkan, asli dari sononya, nggak suka ngomong. Bagi mereka, menjalin pembicaraan, apalagi dengan orang asing atau orang yang belum dikenal dekat, itu sebagai suatu cobaan berat. Seringkali, mereka nggak tahu topik apa yang enak buat diobrolin. Terlalu banyak mikirnya, mungkin. *uehem* Nah, dengan menulis, nggak tahu kenapa, rasanya lebih mudah. Ngobrol ngalor ngidul, mengungkapkan perasaan, curhat, dan gengnya itu jadi jauh lebih lancar, selancar hujan pada musim hujan hehehe.

Pada akhirnya, apapun alasan atau motivasi buat nulis, diusahakan dengan niat untuk menyebar kebaikan. Sebagai motivasi, nasihat, ataupun bahan instropeksi. Bisa juga sebagai bahan evaluasi, supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama kelak. Dan yang paling favorit tentu saja, sebagai perekam dan pengingat semua kejadian yang telah berlalu, berjaga-jaga seandainya kita ingin menelusuri kembali masa lalu.

Selamat malam dan mimpi indah, jiwa-jiwa yang selalu haus akan pengetahuan baru! ^^

No comments:

Post a Comment