Saturday, February 27, 2010

Make a future

Beberapa waktu belakangan, aku menyadari ada sebagian cara pikirku yang mulai dewasa. Sebagian hatiku merasa gembira, bahwa aku sudah bisa berpikir dewasa. Tetapi sebagian hatiku yang lain, sebagian besar, memberontak dan meminta otakku untuk berhenti. Why? Because I'm afraid of being grow up. Aku takut, luar biasa takut, saat aku bertumbuh dewasa, aku akan kehilangan semua kenangan indahku, masa-masa bahagia, ortu, keluarga, dan sahabat. Aku tahu, semakin bertambah umurmu, semakin banyak masalahmu.
But we can't stop the time, right? Berusahalah untuk jalani apa yang ada, tetapi bukan berarti just let it flow, or maybe gone with the wind. Kau harus bisa membentuk arusmu sendiri. Dan tariklah sebanyak mungkin orang-orang untuk mengikuti ;)
Masih berkaitandengan topik diatas, aku terkadang miris melihat pergaulan sekarang. Remaja2 yang kulihat seakan tidak punya pendirian. Mudah terbawa oleh arus yang sedang nge-tren. Apa yang paling populer langsung dipakai, dibeli, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mereka tidak menyadari mereka sudah punya 1 pedoman, yaitu agama. But, let's look around. Semua jalan ditempuh untuk sekadar dicap gaul, nggak ketinggalan jaman, nggak katrok, de-el-el. Pergaulan tidak karuan. Lihat saja, tidak siswa, mahasiswa, semuanya pada doyan tawuran, menenggak miras, mengkonsumsi obat-obat terlarang, clubbing, having sex (diluar nikah!)
Lalu bagaimana nasib Indonesia? Bagaimana nasib negeri ini kalau generasi muda yang diharapkan menjadi tonggak perjuangan dan perubahan tidak ada yang peduli dengan masa depannya? Jangankan peduli nasib Indonesia ke depannya, nasibnya mereka sendiri aja nggak peduli.
Tetapi setidaknya, aku masih berharap dan berdoa. Masih ada generasi muda yang memikirkan masa depan, yang berusaha memberi sesuatu yang bermanfaat selama dia hidup. Berusaha keras untuk menggapai cita-citanya. Dan memiliki mimpi untuk bisa mengembalikan kejayaan Indonesia seperti zaman dulu kala. Berusahalah memberi manfaat selama hidup. karena
Apalah artinya hidup jika tak memberi manfaat

No comments:

Post a Comment