Monday, December 19, 2011

Unforgettable

Semua orang pasti pernah merasakan lupa. Lupa tentang sesuatu yang sudah dikerjakan, lupa tentang janji yang telah dibuat, bahkan sering pula lupa melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan. Tapi, kita sendiri juga tidak bisa memilih untuk lupa, bukan? Sama halnya dengan mengingat. Terkadang ada hal - hal yang kita harap kita bisa mengingatnya, dan sebaliknya, ada hala - hal tertentu yang kita harap terhapuskan secara permanen dari otak kita.

Sebenarnya, setelah 16 tahun lamanya aku hidup, kusadari hal - hal yang kita lupakan atau kita ingat adalah hal hal yang meninggalkan "bekas" di hati kita. Perasaan yang berbeda. Spesial. Dan kalaupun kita lupa akan sesuatu yang spesial itu, hanya perlu sedikit pemicu, entah berupa suara, gambar, kata - kata, bahkan bau sekalipun kita toh sudah bisa mengingatnya.
Salah satu hal yang kuharap akan selalu kuingat adalah kemarin, Minggu 18 Desember 2011. :)
Dengan sok gembira, rakyat SEGILIMA merencanakan suatu perjalanan bersenang - senang alias REKREASI. Namanya keren banget, padahal ya cuma ke Batu, yang notabene bisa ditempuh setengah jam dari sekolah. Ya wis biarlah. Dan oya, Kenapa aku bilang sok gembira? Karena sebenarnya hasil ulangannya belum semua dibagiin dan masih ada (beberapa) remidi yang harus dijalani. Tapi kita udah mutusin, hari itu kita lupakan semua tetek bengek ujian beserta nilai dan remidinya. Hari itu, kita harus HAVE FUN! ^_^
Kita janjian di sekolah berangkat jam setengah 8 naik angkot. Yah tidak heran ternyata sifat lemot plus ngaret rupanya sudah mendarah daging, akhirnya baru berangkat jam 8. Setengah jam kemudian rupanya sudah sampai di tempat tujuan. Ada yang nyeletuk, Nona kalau nggak salah, 

"Eh, kok cepet banget? Kalau dari Probolinggo rasanya lama banget ya?" 
Grrr ~,~ Nona, HARAP!

Disitu juga sudah ada anak XII Biling. Kita emang nggak sengaja punya rencana ke JP barengan sama kakak - kakak plus adik - adik Biling. Mbanyol ya? Eeeh, ternyata jam segitu Marketing Officenya belum buka. Yauda, kita foto - foto dulu. Rasanya sudah lama banget sejak terakhir kesana. Ngomong - ngomong, tempat yang sedang kita bicarain itu JATIM PARK, TEMPAT BERMAIN DAN BELAJAR. ^_^

Beruntung, nggak perlu nunggu lama. Shannas, Humas non-resmi SEGILIMA, dengan cepat berhasil mendapatkan tiket untuk masuk. Setelah semua ke-gemesus-an pembagian tiket, akhirnya semua masuk. Hampir semua sih, soalnya Retno masih nungguin FRIS Kyagus, ditemani sama Hemmy. 

Kita masuk ke dalam, tapi nggak langsung main di wahana - wahananya. Kita harts melalui rute yang panjang dulu, mulai dari Taman Sains, Taman Sejarah dan sebagainya dan sebagainya. Bagus banget sih, bener - bener cocok banget buat belajar secara menyenangkan. Habis itu ada tempat khusus wahana buat anak kecil, abis itu ada kolam renang, dan sampailah kita di wahana buat orang dewasa *emang sudah gede?*

Aku bareng sama Sisca sudah sampai duluan dan mangkel sendiri, seperti yang uda dijelasin diatas, lemot dan ngaret yang nggak kira - kira. Bukannya buru - buru, tapi mumpung masih pagi dan masih sepi, apalagi waktu kita terbatas cuma sampai Ashar. Berhubung, berhubung, berhubuuuung, aku belum sarapan, akhirnya sambil nunggu yang lain beli energen dulu. Terus kita nyobain Spinning Coaster, mirip sama Mouse Coasternya Batu Night Spectacular juga sih, cuma yang ini berempat, bareng sama Shannas sama Regy. PUAS! Puas jerit - jerit!

Akhirnya pada dateng teman sekamar, si Clara, Firdha, Nona, sama Amel. Terus Arin, Ririn, Befie dan Isti juga nyusul. Kita nyobain Starlight. Semacam naik pesawat ulang - aling yang muter - muter makin lama makin cepet. Di sebelahku itu si Firdha, nggak jerit nggak apa malah istighfar sambil merem. Hadeeeh. Alhamdulillah, selesai. Sreeeet. Astaga, kenapa mendadak dunia terasa berputar 8 SR. Sepertinya efek nggak sarapan. Akhirnya lanjut terus, ke Rumah Hantu. Di dalam itu ya juga nggak jerit nggak apa, malah baca asmaul husna :o Adaaaaaa aja ....... Setelah itu anak - anak nyoba Columbus, yang nggak jelas cuma diayun ke depan belakang, aku nggak ikut uda saking lemesnya. Terus ada lagi wahana yang semacam ayunan diputer - puter, terus Aerotest, yang nggak mufakat menjungkirbalikkan orang, itu Dimas, Fahmi sama Drajad yang nyoba. Aku sama Amel sih uda kabur duluan ke kamar mandi. Mual.

Tahu - tahu, ada yang teriak ngajakin naik Tornado. Muahaha, yang kayak di TV itu. Iya, yang dijungkirbalkin juga, tapi massal. Akhirnya, karena penasaran, ya ikut antri. Bareng Hemmy, Isti, Ajeng, Dimas, Tito, Fahmi, terus Befie, Retno, Hurin, Sisca, Shannas, sama Drajad dan Dika, tapi mereka berdua naik duluan. Lucu banget ekspresinya Drajad lho. Kita dari bawah ngak ngeliatnya. David juga antri, tapi nggak jadi. Clara pake nyeletuk,

"Itu di TV pernah ada beritanya Tornado berhenti setengah jam dalam posisi kebalik." GLEK

Bismillah sudah. Pasrah. Dan akhirnya giliran kita. Duduk manis. Naik sedikit demi sedikit. Dan ..... Wuuusssh! Putar sana, putar sini. Jungkir Kiri, Jungkir kanan. Nggak usah tanya aku lihat apa. Segala macam yang nggak masuk akal. Langit di bawah, Awan di kaki, Gunung mencle, Pohon gantung di udara, SUMPAAAAH SEREEEM! Uda habis suara ini teriak - teriak, apalagi waktu dijungkirbalik, rasanya seperti berabad - abad, sampai kuteriakin, "Udah, udah! Cepetan baliiiiiiiiiiiiik!!!!!" Gimana nggak horor rasanya, kamu berada di atas tanah dengan ketinggian > 10 M, ketarik sama gravitasi Bumi, rasanya sabuk pengamannya itu nggak ada aman - amannya. Huaaaaaaaaaaaa! Terus liat mesin - mesin di bawah, kebayang Final Destination, jatuh ke mesin - mesin itu terus terkoyak - koyak seperti baju rombeng. Dan setelah sekian menit yang terasa luaaaaamaaaa, akhirnya berhenti juga itu alat. Katanya Tito, "Siapa sih nyiptain alat kaya beginian?" dengan tampang lemes. Tapi anehnya, pusing dan mualku seketika hilang. Aseeek.

Terus, terus, aku ngekorin anak - anak yang mau main Mini Jet Coaster. Aku udah nggak ah, cukup. Lagian itu cuma muter - muter nggak jelas, yang rutenya sumpah pendek banget. Habis itu nemenin Ajeng beli teh hangat, dia itu dari malam uda sakit nggak enak badan, mau batuk pilek, masih aja nyobain segalam macam wahana. Sudah deh langsung sempoyongan. Terus kita berdua nyusul anak - anak di bioskop 3D. Sayang banget nggak maksimal. Mungkin gara - gara minus kali ya.

Eh, ada cerita sisipan lucu. Jadi kita berhasil mergokin Ketua Kelas si Edwin, bersama Ibu Negara aka Wakil Ketua si Ririn jalan bareng. Ihiiiiiiir. Langsung difoto sama Tito pakai SLR-nya Hemmy. "Ow, ow, kamu ketahuan ..." Langsung salting tuh berdua, terus nyamperin kita. Hehe, jahat ya.

Dari bioskop itu sholat Dhuhur dulu. Mushollanya luas si, tapi tempat wudhunya dempetan sama cowok. Keliatan lagi dari luar. Aaiiis, nggak nyaman banget. Untung di dalem adem. Terus selesai kita nungguin yang lain yang (lagi - lagi) lama. Terus diajak Hemmy naik ayunan yang bisa naik keatas. Jadi muter - muternya diatas. Ngeliat Jatim Park dari ketinggian. Ketemu sama Shannas sama Sisca. Yauda aku sama Shannas. Difoto sama Drajad dari bawah. Eeeeh, diatas Shannas cerita dia dulu naik itu sama pacarnya, Farras. Mupeng deh. Sebenarnya lho, itu wahana paling romantis dan paling semilir diantara wahana lainnya. Tapi karena kondisi tidak memungkinkan, rasanya malah mabuk laut. Hiks. 

Selesai berayun - ayun, kita makan. Dan disinilah semuanya berawal dan berakhir.

Selesai makan, kita foto - foto di pinggir kolam renang. Kenapa di pinggir kolam renang? Karena rakyat SEGILIMA yang cerdas bin jahil sudah merencanakan akan menceburkan anggota yang berulangtahun bulan Desember. Edwin, Tito, Sisca sama Hurin. Dan akan memakaikan baju ma'had untuk mereka yang naudzubillah nggilani. Berita baiknya, rencana sukses. Mereka berhasil basah kuyup. Berita buruknya, bukan hanya mereka, tapi hampir semua penghuni SEGILIMA ikut diceburin. Yang ulang tahun menceburkan yang menceburkan, yang sudah diceburkan nguber  nguber yang belum basah. Dimulai dari Isti, Shannas, Ririn, Nona, Hemmy, Amel, Regy. Aku ya ketawa - ketawa aja sambil menghindar bareng Ajeng, Retno sama Clara dan Alief. Yang lucu itu waktu Amel, dia kan kecil jadi digendong terus diayun - ayunin dulu sebelum dicempungin. Wahahaha. Terus aku ngeliat Isti duduk, kayaknya kram. Kusamperin, eeeeeh dilalah langsung dipegang dan Byuuuuuur! Bagus! Satu lagi nyemplung. Terus si Alief juga langsung didorong. Habis itu si Bos aka Yanuar juga maunya diceburin, tapi dia katanya mau nangis. haduh, kasian banget hahaha. Terus yang diatas -atas seperti Ajeng, Clara dan Retno juga nggak luput dari penceburan massal. Retno dulu, habis itu Ajeng sama Clara masih buka rok dulu baru dicemplungin. Mereka mau dicemplungin asalkan rok nggak basah. Sayangnya, saking baik hatinya anak SEGILIMA, setelah mereka berdua di dalam air, baju - bajunya juga ikut terjun bebas mengikuti pemiliknya. Ekspresi yang muncul benar - benar momen langka :D Huahaha. 2 korban terakhir, Firdha sma Befie. Firdha akhirnya sukarela dicemplungin karena nggak enak sama yang lain. Befie juga, dia malah masuk kolam sendiri, soalnya berat banget sih kalau diangkat hehe. Tapi dia didorong biar basah semua. Nah, malangnya, dia lupa masih ngantongin BB + iPod. Astagaaaaa. Entah gimana nasibnya itu. Lebih serunya lagi, kita itu diliatin bahkan ada yang nyorakin, dari pengunjung kolam renang sampai pegawai dapur. Heboh banget. Baru kali itu mungkin ya, ada aksi "Cebur - Menceburkan Jamaah". Cewek satu - satunya yang nggak ikut basah cuma Arin, dia kabur entah kemana sampai kita tinggal. Akhirnya tas beserta sepatu kita rendem dulu deh sebentar. ;) David, Fahmi, Bos, Drajad, sama Dimas juga nggak berhasil kita ceburin. Dika malah udah pulang duluan. Ya sudahlah.

Dan di akhir cerita, dengan gerimis mengiringi kepulangan kita, dan meninggalkan Arin sama Dimas yang masih "asyik" kabur, dan kita berdempet - dempetan dengan basah kuyup dalam angkot. Sambil cerita ngalor ngidul ngulon ngetan apa aja yang bisa diceritain.

Mungkin, bagi kalian yang membaca, itu hanyalah sehari bersenang - senang biasa bersama teman sekelas. Tetapi bagiku, tiada hari biasa yang terlewat bersama SEGILIMA. Bagaimana mungkin bisa terasa biasa bersama orang - orang yang kamu sayangi? SEGILIMA bukan sekedar teman sekelas. Mereka lebih dari sekedar teman. Mereka adalah KELUARGA. Keluarga keduaku setelah tinggal di Malang. Dan akan selalu menajdi keluargaku sekalipun kita nggak bareng lagi. Kemarin, bersama mereka, benar - benar salah satu hari yang aku harap nggak akan pernah lupa. Satu hari yang tak terlupakan, penuh dengan jeritan dan tawa, istighfar dan takbir, bahkan sampai mual dan pusing. Dan nggak lupa, BASAH KUYUP. Satu yang pasti, ada banyak CINTA dan KEBAHAGIAAN di sekeliling kami semua.

Ngutip dan ngedit dari Winter in Tokyo-nya Ilana Tan,
Selama ada mereka, semuanya akan baik - baik saja. Diriku juga akan baik - baik saja. Selama mereka ada di sisiku. Selama mereka ada di dekatku.
♥ SEcond GeneratIon of biLIngual MAn 3 

No comments:

Post a Comment